Minggu, 30 November 2008

Komentar yang tidak populis Yusuf Kalla

Menolong Bos Yes, Menolong Rakyat No! TEMPO Interaktif, Jakarta: "Masak, Bakrie hanya sedikit dibantu satu-dua hari tidak boleh. Tidak ada diskriminasi. Itu terlalu kecil bantuannya kalau hanya minta tolong diawasi jika dibanding yang lain," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla seperti ditulis Koran Tempo, 15 November 2008. Pernyataan itu sekaligus sebuah pengakuan bahwa pemerintah benar-benar telah menolong PT Bumi Resources, salah satu bagian Grup Bakrie, dari kebangkrutan. Dalih nasionalisme pun dilontarkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membenarkan tindakan tersebut. Logika yang dipakai adalah Grup Bakrie merupakan perusahaan nasional, maka wajar dibantu, apalagi korporasi tersebut juga merupakan pembayar pajak di negeri ini. Mungkin Wakil Presiden lupa bahwa bukan kali ini saja pemerintah "menolong" Grup Bakrie. Saat Lapindo, yang merupakan bagian dari Grup Bakrie, mengalami konflik dengan penduduk lokal Sidoarjo akibat semburan lumpur panas, pemerintah juga dengan sigap menolongnya. Di saat ribuan warga Sidoarjo terusir dari tempat tinggalnya dan hidup dalam kondisi lingkungan yang buruk akibat semburan lumpur Lapindo, pemerintah dengan cepat mereduksi persoalan ganti rugi yang harus ditanggung oleh Lapindo menjadi sekadar jual-beli aset fisik korban. Akibatnya, kerugian warga yang berupa meningkatnya biaya kesehatan akibat semburan lumpur Lapindo tidak masuk hitungan. Padahal fakta di lapangan menunjukkan semburan lumpur panas itu telah berdampak buruk bagi lingkungan hidup dan kesehatan. Akhir Agustus lalu, beberapa korban lumpur Lapindo mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk melakukan mediasi dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, yang juga Dewan Pengarah dari Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Dengan disaksikan oleh anggota Komnas HAM dan beberapa wartawan, korban Lapindo mengeluhkan buruknya kondisi lingkungan hidup dan kesehatan setelah semburan lumpur panas muncul di Sidoarjo. Polusi udara dan sulitnya air bersih adalah bagian yang dikeluhkan warga pada saat itu. Menurut penuturan korban Lapindo, beberapa warga, bahkan anak balita, pun telah menjadi korban buruknya kondisi lingkungan hidup di kawasan Porong, Sidoarjo. Pada saat itu Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga korban Lapindo atas buruknya kondisi lingkungan hidup, di antaranya dengan memberikan air bersih. Namun, hingga tulisan ini dibuat, janji itu belum terwujud. Bahkan, dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu yang lalu, salah satu anggota komisioner Komnas HAM, Ridha Saleh, mengatakan hasil mediasi tersebut di lapangan adalah nol besar alias tidak dilaksanakan. Bayangkan, setelah Lapindo "dibebaskan" dari mengganti rugi dampak buruk lumpur panas bagi lingkungan hidup dan kesehatan, pemerintah pun enggan melaksanakan hasil mediasi dengan korban Lapindo untuk menyediakan air bersih bagi korban Lapindo. Bukan itu saja kenikmatan yang diperoleh salah satu bagian Grup Bakrie tersebut. Sebelumnya, pemerintah juga, tanpa merasa bersalah, mengambil miliaran rupiah uang rakyat yang ada di APBN untuk ikut merehabilitasi infrastruktur dan kerugian publik lainnya di luar peta dampak yang seharusnya tak menjadi kewajiban pemerintah. Kucuran uang rakyat itu 100 persen gratis karena tidak ada kewajiban bagi Lapindo untuk menggantinya di kemudian hari. Bahkan, jika dirunut ke belakang, pertolongan pemerintah kepada Lapindo itu telah ada jauh sebelum muncul semburan lumpur. Bagaimana tidak, Peraturan Daerah Mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2003-2013 sebenarnya dengan jelas menyatakan bahwa kawasan Porong, khususnya wilayah Siring, Renokenongo, dan Tanggulangin, adalah wilayah permukiman dan budidaya pertanian. Namun, dengan berbagai argumentasi yang seakan-akan ilmiah dan masuk akal, RTRW Kabupaten Sidoarjo itu pun dilanggar. Izin untuk melakukan eksplorasi pertambangan di kawasan padat penduduk pun dikeluarkan. Akibatnya, bukan gas yang keluar, melainkan justru semburan lumpur panas yang muncul. Di saat semburan lumpur semakin besar dan dampak lingkungan semakin luas, dengan tanpa merasa bersalah pemerintah kembali menggelar karpet merah bagi Lapindo. Dari uraian di atas, dengan jelas terlihat perbedaan perlakuan yang dilakukan pemerintah terhadap Grup Bakrie di satu sisi dan terhadap rakyat jelata di sisi lainnya. Begitu mudahnya tangan pemerintah diulurkan untuk menolong Grup Bakrie, namun begitu sulitnya tangan yang sama terulur untuk menolong rakyatnya yang menjadi korban lumpur Lapindo di Sidoarjo. Padahal korban Lapindo seharusnya lebih pantas mendapat pertolongan daripada sebuah korporasi yang telah bergelimang kekayaan. Kini korban Lapindo masih hidup di pengungsian dan rumah-rumah kontrakan, sementara pemilik korporasi yang ditolong pemerintah itu tetap tinggal dengan nyaman di rumah mewah dengan segala fasilitasnya. Kebijakan pemerintah yang telah menolong Grup Bakrie untuk kesekian kalinya ini tak lebih merupakan ketidakadilan yang dipertontonkan kepada 200 juta lebih rakyat Indonesia secara telanjang. Sebagai rakyat yang memiliki kedaulatan di negeri ini, tentu kita harus bersikap atas hal itu. Pada Pemilu 2009, pejabat yang menjadi aktor ketidakadilan tersebut sudah saatnya tidak diberi kesempatan lagi memimpin negeri ini. *Firdaus Cahyadi, pengamat lingkungan hidup, tinggal di Jakarta(Sumber Tempo,Foto:via Andi Noya)

Selasa, 25 November 2008

Pesan Politik

"Nasibmu dalam hal ekonomi bersumber dari kebijakan politik dan pemerintahan... Jika kamu tak berpolitik, kamu akan diPolitiki oleh para politisi dan penipu rakyat!!!" (gambar:Plato wikimedia.org via google.com)

Refleksi Diri

Mengapa harus sombong dengan kekayaan yang kita miliki, karena kekayaan tiada berguna sama sekali, lebih baik menghidupkan lagi rasa toleransi yang ada pada diri untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.*Sumber dan Foto Via Andi Noya (kick andy)

Selasa, 11 November 2008

Terri Hunter, Bersegama dengan 1000 pria

Meski menolak disebut sebagai pekerja seks komersil (PSK), Terri Hunter mengaku telah tidur dengan 1.000 pria dan dapat berhubungan badan hingga lusinan kali dalam sehari. "Saya bukan PSK," aku perempuan berusia 25 tahun itu walaupun ia mengakui tak kuasa terhadap dorongan seks yang menghimpitnya. Perempuan yang juga mempunyai sebutan Randy Terri itu mencari pasangan, termasuk pria yang telah berumah tangga, untuk memuaskan hasratnya itu melalui internet. Manajer customer service di Inggris ini mengaku tak memilih penampilan para pria yang diajaknya berhubungan badan selama mereka bersedia memenuhi keinginannya. "Itulah bagian yang memprihatinkannya - luapan keinginan berhubungan seks telah menutup mata kendali diriku," jelas Terri yang berasal dari Dagenham, Essex. "Aku tak perduli bagaimana hubungan itu berlangsung dan seperti apa rupa para pria yang kukencani. Bonus buatku apabila ternyata para pria itu kaya." Terry mengungkapkan telah menjadi budak dari hasrat yang sulit dikendalikannya sejak kehilangan keperawanannya pada usia 17. "Sejak saat itu aku sulit untuk mengekang keinginanku itu. Aku telah melakukannya dengan ratusan dan bahkan ribuan pria. Aku tak menghitungnya karena aku bukan PSK - aku hanya ingin memuaskan nafsu." "Sebagian besar orang menggambarkan aku sebagai orang baik-baik dan menarik. Aku tidak merokok, jarang minum minuman keras, tak pernah menggunakan obat bius tetapi aku telah tidur dengan hampir seribu pria." Terri mengaku telah berusaha mengatasi ketergantungannya itu dengan berkonsultasi bersama psikiater dan mengikuti terapi. Obat antidepresi yang diresepkan untuk dirinya tetap tak dapat mengendalikan keinginannya berhubungan seks. Bahkan Terri mengaku justru terjebak oleh keinginan untuk berhubungan seks dengan psikiater maupun ahli terapi yang ditemuinya. Meskipun mempunyai nafsu seks tak terkendali, Terry berhasil menjaga hubungan dengan kekasihnya, Wayne, selama 2 bulan terakhir. Namun, Terry mempunyai komentar tersendiri tentang hubungan dengan kekasihnya itu. "Kusadari kalau nafsuku yang tak terbendung mungkin suatu saat nanti akan menghancurkan hubunganku itu seperti yang terjadi sebelumnya."(sumber via yahoo.com)

Jumat, 07 November 2008

Obamafest

Keberhasilan Barack Obama dari Partai Demokrat memenangi Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu, pekan lalu (5/11), tiada habisnya dirayakan. Tak hanya oleh pendukungnya di dalam negeri, tapi juga di seluruh dunia. Di Kenya, tempat Presiden AS pertama yang berkulit hitam ini dilahirkan, langsung menetapkan hari terpilihnya Obama itu sebagai hari libur nasional. Di negara-negara Eropa, suasana perayaannya digambarkan seperti Octoberfest; ada musik dan semua orang bergembira. Sebut saja yang ini Obamafest. Suasana seperti ini ternyata juga bisa dirasakan di Indonesia. Maklumlah, sang Presiden pernah bersekolah di SDN Menteng 1 Jakarta Pusat. Pun seluruh ‘Civitas Akademika’ di sekolah itu, pada Rabu lalu, turut merayakan keberhasilan salah satu bekas siswanya yang terpilih jadi presiden di negeri adidaya itu. Kantor berita Perancis, AFP, melaporkan (5/11), mantan teman-teman sekelas ‘Barry’, sapaan akrab Barack Obama semasa bersekolah di SDN Menteng 1, turut merayakan keberhasilannya ini dan berharap suatu saat nanti bisa mengadakan reuni di Gedung Putih, Washington DC. Kabarnya pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga turut berbangga atas kemenangan ‘Anak Menteng’ yang satu ini dan berharap bisa turut memberikan perubahan bagi Bangsa Indonesia. Ya, ‘perubahan’! Itulah slogan kampanye Obama dalam perjalanannya melangkah ke Gedung Putih. Lengkapnya ‘Change, Yes It Can’! Bukan ‘Coblos Brengose’, ‘Coblos Jenggot Putih’ ataupun semacam tema-tema kampanye narsis dan kampungan lainnya seperti yang selama ini marak bertebaran di jalan-jalan pada musim Pemilu atau Pilkada di tanah air. Tema ‘perubahan’ yang ditawarkan Obama inilah yang berhasil menarik simpati sebagian besar warga AS yang ternyata juga memimpikan perubahan. Atas tema ini pula Obama kemudian juga digadang-gadang oleh masyarakat Internasional sebagai sosok yang diharapkan bisa mengubah citra AS yang selama ini dipandang buruk. Terlepas dari itu semua, yang jelas, kemenangan Obama dalam meraih kursi Presiden AS telah memberi suatu semangat bagi warga dunia, termasuk Indonesia. Minimal, mendekati Pemilu 2009, terbukti telah banyak dijumpai politikus muda yang sudah mulai meniru gaya-gaya Obama. Itu sah-sah saja. Tapi, yang terpenting, jangan terlalu larut dengan prestasi yang baru saja diraih Obama. Sekadar ikut berbangga boleh saja dan hendaknya jangan terlalu banyak berharap sesuatu yang terlalu signifikan dari kemenangan Obama ini, khususnya terkait dengan hubungan bilateral Indonesia - AS. Terlebih Obama pasti akan disibukkan oleh urusan negaranya sendiri yang sedang dilanda krisis moneter. Hal ini juga dimaksudkan agar kita tidak terlalu kecewa seandainya selama Barack Obama memimpin dunia dan ternyata Indonesia masih tetap didikte oleh AS. Maka sebaiknya Indonesia jangan terlalu banyak berharap pada orang lain. Percaya diri sajalah dan banyak-banyak berbenah diri demi terwujudnya perubahan di negeri Indonesia yang tercinta ini!(tajuk Suara Publik)

Kamis, 06 November 2008

Seng Ada Lawan

Surabaya - KPU Jawa Timur telah mengumumkan daftar calon peserta Pemilu tahun 2009 untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang akan mewakili Jawa Timur. Sebanyak 30 nama telah ditetapkan KPU Jatim sebagai calon anggota DPD setelah mendapatkan surat keputusan dari KPU Pusat. Di antara 30 nama tersebut, terdapat satu sosok unik bernama Abdul Jalil Latuconsina. Abdul Jalil Latuconsina yang akrab dipanggil Abah Jalil ini merupakan satu-satunya calon DPD yang di Pemilu 2004 lalu sudah ikut berlaga. Sayang, meski sudah mampu meraup 670 ribu suara pemilih, ia tidak bisa lolos mewakili Jawa Timur sebagai anggota DPD. Sedangkan 29 calon lain tampaknya merupakan muka-muka baru. Lebih unik lagi bila sudah berbicara penampilannya. Pria kelahiran Ambon 55 tahun lalu itu, sangat mirip dengan sosok Osama Bin Laden, musuh nomor satu Amerika. Dengan rambut putih tergerai dan jenggot putih menjuntai panjang, siapa pun yang melihat pasti akan tertarik untuk memperhatikan tampilannya yang beda. “Ya ini tampilan terbaru saya, agar mudah diingat warga”, katanya mengomentari penampilannya. Tidak jarang juga, ketika sedang berjalan-jalan di mall, anak-anak kecil sering menyebutnya mirip dengan tokoh khayal Sinterklas atau Santa Klaus. Atau juga tokoh penyihir aliran putih, Gandalf, dalam film trilogi Lord of The Ring. Gandalf si penyihir baik hati itu memang tampil dengan menunggang kuda putih, berjubah putih, jengot putih dan rambut putih tergerai. Namun Jalil Latuconsina bertekad untuk ikut pemilu 2009 sebagai calon DPD bukan hanya maju bermodal tampangnya yang unik dan menarik. Sejarah panjangnya dalam organisasi dan dunia aktivis menjadi modal utamanya. “Saya kira, masyarakat Jatim akan mendukung saya. Terbukti saat pemilu 2004, saya memperoleh suara siginifikan kendati tanpa kampanye berlebihan dibanding calon anggota DPD lainnya” kata Jalil. Pria yang sejak 35 tahun lalu tinggal di Surabaya ini, merupakan salah satu aktivis mahasiswa angkatan ’78 yang getol mengkritisi kepemimpinan Soeharto. Ia bersama beberapa aktivis yang kini juga menjadi tokoh Jatim seperti Choirul Anam (Ketua DPP PKNU) dan Ali Maschan Moesa (mantan Ketua PWNU dan cawagub Jatim), memimpin pergerakan mahasiswa di Jawa Timur era 1970-an.Akibat kekritisan dan keberaniannya menentang rezim Soeharto, menyebabkan Jalil sempat merasakan pengapnya dinding penjara. Namun itu semua tak pernah menyurutkan langkahnya. Bahkan, di penjara pun ia masih berani memimpin demonstrasi. Semangatnya untuk mengingatkan rezim Orde Baru agar tak kelewat batas dalam melanggengkan kekuasaan, malah semakin kuat setelah keluar dari hotel prodeo. Ia kemudian malah tercatat menjadi anggota termuda dan satu-satunya dari Jawa Timur sebagai penanda tangan Petisi 50 yang diprakarsai Alm. Ali Sadikin dan Jendral AH Nasution. Anggota Petisi 50 lain yang cukup terkenal karena keberaniannya adalah AM Fatwa yang kini menjadi anggota DPR RI.Tak heran bila kemudian di dunia politik Jawa Timur maupun nasional, Jalil Latuconsina cukup dikenal. Meski tidak pernah menjadi anggota partai politik, hampir semua pimpinan partai politik di Jawa Timur mengenal sepak terjangnya. Ia dikenal sebagai sosok yang independen, punya tekad dan keberanian yang besar.Jalil Latuconsina sempat pula terjun ke dunia bisnis di akhir 1980-an sampai 1990-an. Bahkan di tahun 1994, ia terpilih untuk memimpin HIPMI Surabaya. Tapi kemudian dunia itu ia tinggalkan, setelah pada tahun 2000 terjun ke dunia pers dengan menerbitkan Tabloid Sapujagat yang sangat kental dengan karakter pribadinya yang idealis, independen dan berani. (Sumber:elka Foto via Jakarta Prees)

Minggu, 02 November 2008

Allah Maha Besar

الحب في الله والبغض فى الله بسم الله الرحمن الرحيم Dan wajib bagi kamu untuk mencintai atau membenci seseorang karena الله, karena yang demikian itu termasuk tali pengikat iman. Telah bersabda رسول الله SAW : افضل الاعمال الحب في الله والبغص فى الله تعالى Amal yang paling utama adalah cinta karena الله dan marah karena الله Apabila engkau mencintai seseorang yang ta’at kepada الله dan melihat semata-mata karena ketaatannya kepada الله bukan karena motivasi yang lain, demikian pula apabila engkau membenci seseorang yang bermaksiyat, dan kebencian itu timbul semarta-mata karena keadaan orang itu yang bermaksiyat kepada الله bukan karena alasan lain, maka anda termasuk orang yang الحب فى الله والبغض فى الله (orang yang mencintai atau membenci karena الله). Apabila di dalam hatimu tidak terdapat kecintaan kepada orang yang ahli berbuat kebajikan, atau kebencian terhadap orang yang berbuat zalim yang diperbuatnya, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya engkau termasuk orang yang lemah iman. Dan wajib bagimu untuk bersahabat dengan orang-orang yang baik dan menjauhi orang yang berperangai buruk, dan wajib pula engkau berkumpul (مجالسة) dengan orang-orang saleh dan menjauhi orang zalim.
Telah bersabda رسول الله SAW:
yang artinya bahwa agama seseorang itu sebagaimana agama temannya, maka lihatlah diantara kamu sekalian kepada siapa ia berteman. Dan telah bersabda رسول الله SAW, : الجليس الصالح خير من الوحدة والوحدة خير من الجليس السؤ Berkumpul dengan orang saleh itu leih baik daripada sendirian. Dan sendirian itu lebih baik daripada berkumpul dengan orang jahat. Dan ketahuilah bahwa berkumpul dengan orang saleh dan duduk-duduk bersama mereka akan menumbuhkan kecintaan kepada kebajikan di dalam hati, dan menjadi penolong untuk memudahkan melaksanakan kebajikan tersebut sebagaimana berkumpul dengan orang jahat dan duduk bersama mareka akan menumbuhkan di dalam hati kecintaan kepada kejahatan dan senang melakukan kejahatan. Memang demikianlah keadaannya bahwa orang yang berkumpul dengan suatu kaum dan hidup ditengah-tengah mereka sudah pasti akan mencintai mereka, sama saja kaum itu baik atau buruk. Dan seseorang itu selalu bersama dengan orang yang dicintainya, di dunia maupun di akhirat. Dan wajib bagi kamu untuk memiliki sifat kasih sayang kepada hamba الله dan perasaan belas kasihan kepada semua makhluk الله. Jadilah engkau orang yang memiliki sifat رحيم dan welas asih dan penuh persahabatan dan takutlah kamu dengan sifat keras hati, atau kotor, cabul, kasar. Sesungguhnya hamba yang dikasihi الله adalah mereka yang bersifat belas kasih. Dan orang yang tidak memiliki belas kasih maka ia tidak akan dikasihani. Dan sesungguhnya orang mukmin itu saling cinta-mencintai, tidak ada kebajikan bagi siapa yang tidak cinta mencintai. Dan wajib bagi kamu untuk mengajar orang yang tidak mengerti dan memberi nasihat kepada orang zalim, memberi peringatan kepada orang-orang yang lalai, dan jangan engkau abaikan hal itu karena engkau berpendapat , “Sesungguhnya tugas itu adalah bagi mereka yang memiliki ilmu dan mengamalkannya sedangkan aku tidaklah demikian”. Atau kamu berkata, “sesungguhnya aku ini bukanlah orang yang ahli dalam memberi nasihat atau petunjuk dan yang demikian itu adalah tugas orang –orang mulia”. Yang demikian itu adalah perbuatan syaitan karena sesungguhnya at’lim dan tadzkir itu adalah termasuk dalam jumlah mengamalkan ilmu. Dan para ulama besar اكابرtidak lah mereka menjadi ulama melainkan karena anugerah dari الله SWT, dan karena ketaatan kepada-Nya serta karena mereka memberikan nasihat kepada hamba الله untuk ditunjukkan ke jalan-Nya. Dan wajib bagi kamu untuk menambal hati yang retak dan mempergauli dengan baik kepada orang-orang yang lemah dan miskin, dan menghibur orang yang kekurangan dan memberikan kemudahan orang-orang yang mengalami kesulitan, dan memberi pinjaman kepada orang mengalami kesulitan. Dan wajib bagi kamu untuk bertakziyah kepada orang yang tertimpa musibah.
Sebagaimana sabda رسول الله SAW : من عزي مصابا أي صبره كان له مثل اجره Barang siapa yang berbela sungkawa kepada orang yang tertimpa musibah maka pahalanya sama seperti orang yang tertimpa musibah tersebut. Dan janganlah engkau bersenang hati atas musibah yang menimpa seorang muslim.
Telah bersabda رسول الله SAW : ولاتظهر الشماتة بأخيك فيعافيه ويبتليك Janganlah engkau perlihatkan kesukaan atas musibah saudaramu maka الله akan mengampuninya dan akan memberikan cobaan kepadamu. Dan janganlah kamu menyiarkan kesalahan orang islam karena tiada sekali kali seseorang membentangkan aib seseorang melainkan ia tiada mati kecuali akan dicoba dengan yang demikian. Dan wajib bagi kamu untuk membahagiakan hati orang yang sedang mengalami kesusahan, dan memenuhi hajat orang yang membutuhkan dan menutupi aib orang lain. Telah berasbda رسول الله SAW : من يسر على معسر يسر الله عليه ومن ستر مسلما ستره الله فى الدنيا والاخرة ومن فرج عن مسلم كربة من كرب الدنيا فرج الله عنه كربة من كروب يوم القيامت ومن كان في حاجة اخيه كان الله في حاجته و الله في عون العبد ماكان العبد في عون أخيه Barang siapa yang memudahkan orang yang kesulitan maka الله akan memudahkan urusannya. Barang siapa yang menutup aib orang islam maka الله akan menutip aibnya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menghilangkan kesusahan orang islam dari beberapa kesedihan dunia maka الله akan menghilangkan kesusahannya dari beberapa kesedihan hari kiayamat. Dan barang siapa yang memenuhi hajat orang islam maka الله akan memenuhi hajatnya. Dan الله akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya. Sumber kitab Risalah al-Muawwanah karya Al-Habib AbduLlah bin ‘Alawy Al-Hadad رضي الله عنه

Pedophilia

Pemberitaan selama sepekan kemaren tentang Syeh Puji yang menikahi bocah 12 tahun cukup mengagetkan. Atas perilakunya itu dia dicibir oleh ibu-ibu se-Indonesia. Kaum perempuan pun kian muak tatkala pimpinan Pondok Pesantren di Semarang ini mengaku mau kawin lagi dengan bocah yang berusia 6 atau 7 tahun. Tapi dia tampak cuek dengan respon masyarakat yang rata-rata menghujatnya habis itu. Alasan agama dipegangnya kuat-kuat. Begitulah Indonesia, segala persoalan selalu membawa-bawa agama. Padahal bangsa ini bukanlah negara Islam (atau agama tertentu lainnya). Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Tapi apa boleh buat, dalam prakteknya selalu saja dicampur-aduk antara urusan agama dan kenegaraan. Kalau di negara maju, sebutlah Amerika Serikat, misalnya, Syeh Puji pasti sudah dijerat dengan UU Pedophilia. Penyanyi pop legendaris, Michael Jackson, sudah berkali-kali disidang menggunakan UU tersebut terkait perilaku seksnya yang menyimpang sebagai pedofil. Indonesia memang tidak punya UU Pedophilia bagi warganya yang memiliki kelainan perilaku seks seperti Michael Jackson yang sangat merugikan bagi perkembangan anak-anak yang menjadi korbannya itu. Namun begitu bukan berarti Syeh Puji lantas bisa mengawini anak-anak yang dia mau seenak udelnya sendiri. Apalagi, dengan iming-iming janji kepada si-anak kalau sudah gede nanti mau dijadikan manajer di salah satu perusahaannya, maka dia telah sekaligus melanggar tiga UU yang berlaku di Indonesia. Yaitu UU RI No. 1/ 1974 tentang Perkawinan, UU RI No. 23/ 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU RI No. 13 tentang Ketenagakerjaan. Silahkan cari sendiri isi termasuk hukuman dan denda bagi para pelaku yang melanggar UU tersebut di perpustakaan terdekat---sebab kalau dicuplik di sini nanti topiknya bisa tambah panjang tak karuan. Yang jelas, di Indonesia, Syeh Puji hanyalah salah satu contoh kasus pedofil yang muncul di permukaan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia punya data, sepanjang tahun 2007, ada sekitar 34,7% anak-anak Indonesia yang putus sekolah SD dan SMP karena menikah. Namun, kalau mau belusukan ke desa-desa di seantero pelosok negeri, pasti akan ditemukan lebih banyak fakta lagi tentang anak-anak (di bawah usia 16 tahun) yang sudah dikawin oleh lelaki yang sebenarnya lebih pantas disebut sebagai bapak atau bahkan embahnya itu. Adapun faktor utama yang melatarbelakangi maraknya kasus pedofil ini sebenarnya cuma dua. Yaitu mitos awet muda untuk si bandot tua dan (keluarga) anak miskin yang butuh uang. Celakanya, Indonesia justru menjadi tempat persembunyian yang nyaman bagi para pedofil se-dunia dan itu sudah menjadi rahasia umum. Konon sebagian besar bule datang ke Bali selain untuk pesiar sekaligus hunting bocah untuk dipedofil. Ini karena UU Pedophilia di negara asal para bule tersebut telah dipatuhi dan dijalankan dengan sangat super ketat. Jangankan untuk mengawini bocah ingusan, di negara maju (kawasan Amerika dan Eropa, misalnya), mencolek anak kecil saja bisa dikenai pasal molesting. Terlebih men-spanking pantat si Anak bisa dituduh abuse. Apalagi memperkosa, bisa-bisa berakhir di hotel prodeo!!! Bocah yang dikawinkan atas persetujuan keluarga pun orang tuanya juga bisa sekalian kena hukum. Indonesia, kendati tidak memiliki UU Pedophilia, toh masih memiliki sebanyak tiga UU yang bisa melindungi anak-anak dari para pedofil seperti tersebut di atas tadi. Perlu diingat, UU itu dibuat dengan dana besar yang bersumber dari masyarakat dan juga energi yang besar pula dari masyarakat yang telah memperjuangkannya. Butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya UU tersebut disahkan. Lantas kenapa tidak ditegakkan? Apa peraturan-peraturan di negeri ini masih saja dibuat untuk dilanggar?(foto: Via dok Surya/Junianto Setyadi)